Perang Seratus Tahun
Oleh: Rian
Ardinas Adha
Sebuah konflik
bersenjata sepanjang
116 tahun antara Kerajaan Inggris dan Perancis, yang
berawal pada 1337 dan berakhir pada 1453.Meski perang ini berlangsung
sepanjang masa kekuasaan lima raja Inggris dan lima raja Perancis (Valois), masa ini bukanlah peperangan yang
terjadi terus-menerus, melainkan rangkaian kampanye yang dipisahkan kadang oleh masagencatan senjata yang panjang atau konflik bertekanan
tinggi, baik di luar negeri maupun di dalam negeri.
Perang ini kebanyakan terjadi di
Perancis, dan meski ia mirip sebuah perang saudara Perancis maupun konflik
internasional,. Perang ini penting karena penggunaan senjata dan taktik baru
yang mengakhiri zaman ksatria,
kehadiran pasukan tentara pertama di Eropa Barat sejak masa Kekaisaran Romawi Timur, perubahan dalam peran para
orang-orang bijak dan rakyat miskin, dan perkembangan penting dalam pertumbuhan
bangsa dan monarki baru secara rata-rata. Perang ini sering dipandang sebagai
salah satu konflik terpenting dalam peperangan zaman pertengahan.
Setelah raja terakhir Prancis dari keturunan langsung Capet
meninggal pada 1328 M, raja Inggris Edward III, yang telah menguasai wilayah yang
besar di Prancis, mengklaim sebagai penguasa seluruh wilayah Prancis sebagai
raja Prancis serta raja Inggris. Ia memanfaatkan kondisi Prancis yang sedang
tanpa pemimpin. Pada masa ini Edward III sendiri baru berusia delapan belas
tahun.
Perang pun pecah pada 1338 M. Menghadapai ancaman Inggris, para
lord Prancis memilih seorang raja baru untuk memimpin mereka melawan pasukan
Inggria. Sayangnya, raja terpilih bukanlah orang yang cakap sehingga pada
awalnya justru Inggris yang mampu memenangkan beberapa pertempuran besar.
Semakin lama jutru semakin banyak wilayah Prancis yang direbut Inggris, dan
wilayah yang dikuasai kerajaan Prancis hanya menyisakan sedikit kawasan di
Prancis utara.[1]
Meskipun demikian, Prancis terus melawan dan peperangan terus
berlanjut, bahkan setelah Edward III meninggal pada 1377 M. Sebagian karena
Maut Hitam, kedua belah pihak tidak mampu untuk sepenuhnya mengakhiri
peperangan. Di bawah raja baru mereka yang masih muda, Henry V, Inggris
memenangkan pertempuran besar di Agincourt pada 1415 M, di mana Henry
menggunakan senjata baru, meriam, yang amat membantunya memperoleh kemenangan.
Inggris berhasil merebut hampir seluruh wilayah Prancis. Akan
tetapi Henry V mati muda di Paris. Setelah kematiannya, Prancis mulai mengalami
kebangkitan dengan munculnya seorang perempuan bernama Jean, yang mengaku
mendengar suara Tuhan di ladang ketika sedang menggembalakan domba ayahnya. Ia
mengklaim bahwa Tuhan menyuruhnya mempimpin pasukan Prancis melawan Inggris.
Maka Jean pun meninggalkan desanya yang disebut Arc dan mendatangi pasukan
Prancis.
Pada awalnya Jean ditertawakan oleh para tentara, yang tidak
percaya bahwa Jean dapat memimpin pasukan. Namun Jean akhirnya berhasil
memimpin mereka, dan di bawah kepimpinpinanya, pasukan Prancis memperoleh banyak
kemenangan. Ia berhasil merebut kembali kota Orleans dan Reims, serta kota-kota
lainnya, demi raja Prancis, Charles VII. Sayangnya, ia kemudian ditangkap dan
ditawan oleh pasukan Inggris. Pasukan Inggris menuduh Jean sebagai penyihir,
dan, setelah melalui pengadilan yang panjang, membakarnya hidup-hidup di Rouen
pada 1431 M.
Meskipun kehilangan Jean, Prancis terus memperoleh kemenangan
dalam peperangan ini, dan pada 1453 M raja Inggris Henry VI (putra Henry V)
menyerah kepada Prancis. Ia melepaskan seluruh wilayah kekuasaannya di Prancis
kecuali pelabuhan di Calais.[2]
Di masa genting itulah sosok perempuan muda dari Lorraine yang
sanggup memimpin pasukan inggirs .dan gadis ini di juluki sebagai la pucelle
yang berarti sang dara/ sang perawandan ia adalah pahlwan dari kerajaan
perancis.pada tahun 1429,Jeane mengirim raja Charles VII untuk megirim ke
pertempuran.Dia mengangkat moral pasukan perancis untuk menyerang inggris di
Redoubts serta memaksanya inggris keluar dari tanah perancis.dengan kemenangan
demi kemenangan di persembahkan oleh perempuan tersebut makal membuka jalan
bagi Dauphin untuk data kekota Reims untuk penobatan sebagai raja Charles VII.
Setelah jeanne ditangkap pada tahun 1430 oleh orang inggris
perancis melakukan beberapa perundingan dengan inggris dengan di pimpin oleh
kedua raja tersebut yang dari inggris di
pimipin oleh raja Henry VI, anak dari Henry V dan menghasil satu keputusan yaitu
seperti perundingan genjatan senjata panjang yang telah terjadi dan peradamaian
tercapai .perang benar-benar telah berakhir pada tahun 1453.perang terakhri
dari rangkaian perang seratus tahun
tersebut inggris dan perancis membutuhkan watuk yang sangat lama sekitar lebih
dari 25 tahun.
Selama rangakian perang seratus tahun tersebut atau yang di
sebut juga perang saaudara ini memakan korban jiwa dari kedua belah pihak tidak
terhitung lagi jumlah nya .perang ini juga telah mengguncang ekonomi kedua
kerajaan serta telah menjadi bukti tetang dasyat nya peang di abad ke 14 yang
terjadi di eropa barat dan perang ini telah muncul legenda kepahlawanan Jeanne
d’Arc yang telah di kenang berabad-abad di seantero dunia.[3]
oke, terimakasih ya.keep writing
BalasHapusTerima kasih pelajaran nya
BalasHapusperang seratus tahun berdampak perekonomian
BalasHapus