FILSAFAT
YUNANI KUNO
Dari Pra
Sokrates hingga
Sokrates,Plato
dan Aristoteles
Oleh:
Muhamad
Nurun Alan Nurin
Sebelum kita
melangkah lebih jauh tentang filsafat yunani kuno, ada sebaiknya kita ketahui
terlebih dahulu apa itu filsafat?
Kata filsafat
berasal dari kata Yunani filosofia,
yang diturunkan dari kata kaerja filosofein,
yang berarti: mencintai kebijaksanaan.
Akan tetapi arti kata ini belum menampakan haejat filsafat yang
sebenarnya. Sebab “mencintai” masih
daoat dilakukan secara pasip saja.
Padahal dalam pengertian filosofien
itu terkandung gagasan, bahwa orang yang mencintai kebijakan tadi, yaitu orang
filsuf, dengan aktif berusaha memperoleh kebijaksanaan. Oleh karena itu kata filsafat lebih
mengandung arti “himbauan kepada kebijaksanaan”. Dengan demikian jelaslah bahwa kebijaksanaan
itu belum diraih, masih diusahakan.
Seorang filsuf adalah orang yang sedang mencari kebijaksanaan.
Setelah itu
filsafat Yunani kuno di bagi menjadi dua yaitu:
1. Pra sokrates
2. Sokrates,Plato dan Aristoteles
1. Pra Sokrates
Mempelajari filsafat Yunani
berarti menyaksikan kelahiran filsafat.
Seperto yang telah dikemukakan didalam pendahaluan, filsafat dilahirkan
karena kemenangan akal atas dongeng-dongeng atau mite-mite yang diterima dari
agama, yang memberitahukan tentang asal-mula segala sesuatu, baik dunia maupunn
manusia. Akal manusia tidak puas dengan
keterangan dongeng-dongeng atau mite-mite itu, karena tidak dapat dibuktikan
oleh akal. Kebenarannya hanya dapat
diterima oleh iman atau kepercayaan.
Para filsuf ini yang pertama adlah orang-orang yang mulai meragukan
cerita mite-mite itu tidak dan mulai mencari-cari dengan akalnya dari mana asal
alam semesta yang menakjubkan itu tidak mungkin terjadi dengan tiba-tiba. Kemenangan itu di peroleh secara
berangsur-angsur, berjalan hingga berabad-abad.
Awal pergumulan akal dengan mite-mite
itu terjadi pada kira-kira abad ke-6 SM.
Pergumulan itu umpamanya demikian: Menurut mite pelangi atau bianglala
adalah seorang dewa atau dewi. Akan
tetapi Xenophanes mengemukakan pendapatnya, bahwa pelangi adalah awanm sedang
Anaxagoras berpendapat, bahwa pelangi adalah pemantulan mata hari pada
awan. Jelas pendapat kedua orang ini
bukan karena mite, melainkan pengguna akal, yang mendekati gejala pelangi
dengan pikirannya. Pendekatan yang
rasional demikian itu menghasilkan suatu pendapat yang dapat dikontrl, dapat
diteliti akal dan dapat diperdebatkan kebenarannya.
Para pemikir
filsafati yang pertama hidup di miletos. Kira –kira pada abad ke-6 SM.
Bagaimana persisnya ajaran mereka, sukar ditetapkan, sebab sebelum plato tiada
hasil karya para filsuf itu yang telah seutuhnya dibekukan. Pengetahuan kita tentang apa yang telah
mereka pikirkan, disimpulkan dari potongan-potongan, yang diberitakan oleh
orang-orang yang hidup l ebih kemudian dari pada mereka. Dapat kita katakann bahwa mereka adalah filsuf-filsuf
alam, karena filsuf ini belum tertarik pada politik dan manusia melainkan pada
alam(phusis). Anggapannya manusia adalah
sebagain dari alam, menjadi subjek dari hukum alam, karena itu mereka dikenal
dengan filsuf alam. Adapun yang dikenal
dengan alam adalah(phusis) yaitu keseluruhan kenyataan hidup dan kenyataan
badaniah, sehingga perhatian mereka dicurahkan pada apa yang dapat diamati,
memiliki bentuk dan wujud yang nyata.
Orang pertama
melakukan penyelidikan yang demikian adalah THALES(625-545 SM)
Ia juga termaksud orang yang
disebut “tujjuh orang bijak” pada waktu itu. (ketujuh orang bijak itu adalah:
Thales,Miletos,Bias dari priene,pitakos dari Mytilene,Soloon dari
Athena,Kleoboulos dari Lindos,Khilon dari Sparta, dan periandros
Tidak banyak hal yang ketauhi
tentang dia. Hanya dapat dikatakan bahwa
dialah agaknya orang yang meramalkan adanya gerhana matahari, yang memang
terjadi [ada tahun +585 SM. Beliau juga aktif dalam politik dan penasehat raja.
Tokoh kedau
yaitu NAXIMANDROS(+610-540SM)
Berbeda dengan thales ia tidak
mencari asas pertama segala sesuatu pada gejala-gejala alam. Menurut dia,tidak mungkin bahwa asas pertama
segala sesuatu adalah salah satu dari anasir-anasir yang menyusun alam itu(Air). Sebab seandainya bener bahwa air adalah asas
pertama segala sesuatu, air harus didapatkan juga dimana-mana, harus meresapi
segala sesuatu,juga api, juga hal kering dan lain sebagainya. Padalah tidaklah demikian halnya. Air adalah hal yang terbatas, ada anasir lain
yang menajdi lawannya, yaitu anasir api.
Oleh karena asas pertama adalah asas yang menimbulkan segala sesuatu,
maka asas haruslah yang lebih dalam dari pada anasir alam yang menyususnnya.
Tokoh ketiga
yaitu PYTHAGORAS(+580-+500SM)
Kira-kira 20 tahun ia berdiam di
situ dan mendirikan suatu terakat ke agamaan.
Ia tidak menulis apapun, sebab ajarannya diberikan secara lisan dan
bersifat rahasia. Baru pada kira-kira
pertengahanabad ke-5 SM terdengar pemberitaan tentang ajarannya.
Ada dua hal yang besar sekali
pengaruhnya, yaitu:
1. Suatu ajaran rahasia dengan suatu kepercayaan
2. Bahwa jiwa tidak dapat mati, dan usaha mempelajari ilmu pasti.
2. Masa SOKRATES
Sokrates hidup
pada atahun 469-399 SM, Ia adalah filsuf yang tidak meninggalkan karya
tertulis, sehingga pemikirannya pun dipelajari dari tulisan-tulisan muridnya,
diantaranya plato. Cicerro menyebut
sokrates telah memindahkan filsafat dari langit ke bumi, yang berarti bahwa
sasaran filsafat bukan lagi tentang alam dan isinya, tetapi kepada manusia.
Focus kajiannya
tentang manusia, tidak mutlak dimiliki Sokratea, ada kelompok lain yang hidup
pada masanya dan mengkaji hal tersebut, yaitu kaum sofis. Sebutan kaum sofis mengalami perkembangan,
sebelum abad ke-5 istilah tersebut bermakna sarjana, cendikiawan. Pada abad ke-4 SM, istilah Sofis berarti guru yang berkeliling dan
mengajar dari kota ke kota, sedangkan untuk sarjana dan cendikiawan dijuliki filosofis. Selanjutnya sofis menjadi guru yang mengajar
dan memungut bayaran atas ajaran mereka.
Kaum Sofis pada abad ke-4 SM berkembang pesaat pada masa Perikles (429
SM). Dalam ajarannya, kaum sofis sudah mengkaji tentang moral,negara, dan
manusia. Diantara kaum sofis yang terkenal adalah protogoras dan Gorgias.
Sama halnya kaum
Sofis, Sokrates pun memberikan ajaran secara berkeliling, perbedaanya adalah
dai tidak memungut bayaran. Ia tidak
meninggalkan tulisan apapun, maka hanya dari tulisan-tulisan muridnya,
diantaranya plato, dapat diperoleh informasi tentang ajarannya. Sokrates memperkenalkan metode mengajar
dialektika dan mengenalkan ara berpikir induksi
untuk menari definisi umum.
2.PLATO
Plato lahir pada
tahun (427-347)
Plato adalah
murid yang paling sering mengutip Sokrates dalam karyanya. Ia mendirikan sekolah “akademik” untuk menberikan pendidikan filsafat. Umumnya karya Plato berbentuk dialog dengan
menempatkan Sokrates sebagai tokoj utamanya, sehingga karya Plato dianggap
sebagai monument Sokrates.
Terdapat banyak
pemikiran plato, diantaranya adalah tentang negara, bahwa persoalan pokok
negara adalah keselamatan orang yang diperintah, bukan yang memerintah. Orang yang memerintah tidak diperkenalkan
memiliki pribadi, dan wajib mengikuti pendidikan yang melebihi golongan
lainnya. Bentuk pemerintahan yang baik
disesuaikan dengan kondisi negaranya, jika telah memilikinya undang-undang,
maka monarki adalah yang terbaik, sedangkan demokrasi adalah yang terelek.
Sebaliknya, ika belum memiliki undang-undang, demokrasi adalah yang baik,
sedangkan monarki adalah yang jelek. Filsafat plato adalah jembatan atas
pertentangan diantara para filsuf sebelum dia.
3. Filsuf ARISTOTELES
Aristoteles
(384-322 SM) adalah murid plato sejak usia 18 tahun, selama 20 tahun ia
berguru, hingga setelah plato wafat, ia kembali ke Maedonia dan mendidik
pangeran Alexander, putra mahkota Macedonia. Setelah Alexander menjadi raja,
dia kembali ke Athena dan mendirikan sekolah. Aristoteles memiliki pemikiran
yang banyak dan beragam, diantaranya berbicara tentang logika, filsafat alam,
psikologi, biologi, matefisikaetika, politik, ekonomi, retorika dan peotika.
Aristoteles beranggapan bahwa negara berkewajiban memungkinkan hidup manusia
yang lebih baik.
oke, terimakasih..lain kali tuliskan referensi ya,,,
BalasHapus